"Kami akan mewaspadai perkembangan virus ini," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (daker) Madinah dr Tjetjep Ali Akbar di kantor Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Senin (24/9/2012).
Tjetjep mengatakan penyebaran coronavirus tidak perlu terlalu dicemaskan. Namun demikian tetap harus diwaspadai. "Ini berbeda dengan virus Meningitis yang jika berhasil disembuhkan, si penderita bisa mengalami cacat," katanya.
Menurut dia, BPHI sudah mengambil langkah-langkah antisipatif sebagai bentuk tindakan preventif seperti melakukan penyuluhan ke dokter-dokter di kloter dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan memberikan penyuluhan kepada jamaah.
Tjetjep mengimbau jamaah selama melaksanakan haji untuk menjaga kesehatan dengan cara beristirahat cukup dan mengenakan masker bila beraktivitas di luar pondokan.
"Sering-sering minum air putih meski sedikit. Sebab bila mengalami dehidrasi sering tidak disertai tanda-tanda," katanya.
Dia menambahkan untuk menghadapi virus serupa, pihak BPHI telah menyiapkan pasokan obat-obatan antibiotik dalam jumlah memadai.
Perlu diketahui sebelumnya seperti yang dilansir oleh ArabNews, Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan adanya bentuk baru coronavirus yang didiagnosis telah menjangkiti tiga orang. Dua di antara penderita telah meninggal dunia dan satu lagi masih menjalani perawatan. Perubahan cuaca yang ekstrem tahun ini yang bersamaan dengan awal musim haji. Jenis coronavirus dianggap sebagai salah satu bentuk common cold.
(bgs/try)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !